Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Interpretasi Tarekat Al-Qodiriah dan Al-Naqsyabandiah

Gambar
Toriqoh al-Qodiriah wa al-Naqsyabandiah adalah perpaduan dari dua tarekat besar yang dipelopori oleh seorang sufi berasal dari Kalimantan Barat, tepatnya di sebelah Utara Pontianak, yaitu Syekh Ahmad Khatib Ibn Abd al-Ghoffar al-Sambasi al-Jawi ( W 1878 M). Beliau menjadi Imam Masjid al-Haram di Makkah al-Mukarromah, dan pada tahun 1872 M beliau resmi memadukan dua tarekat tersebut. Di Makkah, beliau belajar pelbagai fan ilmu kepada para ulama, terutama ilmu tasawuf, sehingga beliau mendapatkan posisi kemuliaan dari sang guru dan menjadi tokoh yang berpengaruh, baik untuk penduduk lokal yang berada di sekelilingnya atau  jamaah haji dan umroh yang datang dari Indonesia. Diantara guru-gurunya adalah Syekh Daud bin Abd Allah bin Idris al-Fatani (W 1843 M), Syekh Syamsuddin seorang alim besar yang juga tinggal di Makkah, Syekh Abd al-Arsyad al-Banjari (W 1812  M) dan ulama-ulama lainnya. Syekh Sambas mencapai tingkat tertinggi dan kemudian ditunjuk sebagai Syekh al-Mursyid al-Kamil al-Muk

Interpretasi Tarekat Al-Naqsyabandiah dan Ajarannya

Gambar
Foto: Syekh Bahauddin al-Naqsyabandi S ebagaimana yang  telah  diketahui, bahwa  Majelis  Dzikir   a l -K hidmah ini mengikuti Tarekat  al-Qodiriah dan   al- Naqsyabandiah yang dibawakan  oleh  Kiai Ahmad Asrori sebagai  guru  mursyid - nya.  Pun sekelumit ulasan tentang Tarekat al-Qodiriah sudah disinggung pada halaman sebelumnya.  Lalu ,  apa itu Tarekat  al- Naqsyabandiah? Itu mungkin sekilas pertanyaan yang muncul  di benak  p e mbaca.  Oleh karenanya , tulisan ini  akan lebih fokus untuk  menguraikan sekelumit pembahasan   mengenai  Tarekat  al- Naqsyabandiah  tersebut. Definisi t arekat  terdapat beberapa versi, diantaranya, tarekat  adalah jalan seorang sufi menuju tauhid  (mengesakan Allah)  dengan mengikuti apa yang telah diajarkan para sahabat. Dalam dunia tarekat sendiri, sebagian besar silsilah  tarekat banyak yang  bersambung  pada  Sayyidina Ali bin Abi Thalib.  Tapi beda  halnya dengan Tarekat  al- Naqsyabandiah yang dipercayai bersambung pada sahabat nabi yang lain, ya